Minggu, 22 Januari 2023

Bad News Its Good News

 Cerita tentang sebuah Kampung Maya dengan masyarakat yang tenang, kalem, religius dan suka bersosial media. Masyarakat di kampung tersebut beragam dan majemuk karakter warganya, aktifitas umumnya ngerumpi sampai lupa ngupi, suka mancing terkadang terpancing issu, tidak mau dikritikisi dan selalu gotong – gotong apapun.

 

Kalau istilah dengan bahasa yang tepat untuk warga kampung tersebut, sebodo teuing. Begitulah karakter yang pantas untuk warga maya. Kampung Maya berada di sebuah desa bernama Lambangsari- Kabupaten Bekasi, mayoritas warga Kampung Maya bukan berprofesi komedian atau pelaku tunggal stand-up.

 

Beberapa waktu lalu tepatnya Kamis Kliwon, 19 januari 2023. Terjadi keributan yang tidak berdarah-darah ataupun memakan korban jiwa. Keributan saat itu sangat mengusik kenyamanan warga yang biasanya sepi, aman, nyaman dan informatif. Mendadak heboh dan berisik disebabkan oleh pembangunan proyek strategis yang kesepakatan untuk kompensasinya telah digondol orang yang tidak bertanggung jawab. Hingga Kepala Suku Maya beserta warganya merasa dikangkangi.

 

Kini peradaban telah tumbuh pesat di Kampung Maya, hijaunya semak belukar berganti menjadi beton yang berdiri kokoh dan sombong menggantikan tingginya pepohonan. Mengenai dampak, semua pembangunan proyek memiliki pengaruh kuat untuk mendatangkan akibat. Komunikasi yang intens antar pengembang dengan masyarakat yang terdampak, perlu solusi memininimalisir akibat negatif dari sebuah proyek. Seakan tidak berujung.

 

Kampung tersebut sebagian areanya sedang dibangun sebuah rumah sakit. Pekerjaan proyek siang malam tak pandang waktu panas dan petir, proyek terus bekerja menyelesaikan targetnya.

 

Mendengar suasana bising tersebut sebagian warga maya-pun tak mau kalah, mereka membuat bising tandingan. Di kampung tersebut biasa sunyi dan damai, menjadi semakin bising dan semakin berisik sampai layanan pesan grup warga Kampung Maya terus mengusik ketenangan. Hingga saat ini masih belum ada titik tenang dalam urusan kompensasi maupun amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) beserta surat pendukung lainnya belum disaksikan warga.


Proyek Begadang

 

Untung Dan Rugi Adanya Proyek Serta Seusai Proyek

 

Dibangunnya sebuah proyek tentu harapannya semua dapat untung antara warga dengan pengembang proyek. Harus ada kontibusi yang disepakati kedua belah pihak. Kalau yang tidak suka uang. Kompensasi bisa berupa barang elektronik untuk menciptakan keamanan dilingkungan Kampung Maya, misalkan seperangkat cctv lengkap dengan motherboard dan monitor supaya wargapun bisa selfie setiap saat, dengan berbagai pose dan gaya disudut jalan di depan kamera yang terpasang. Bisa juga aspal, atap atau material apapun yang bisa digunakan untuk kepentingan umum. Warga yang mampu bisa mensuplai material untuk kebutuhan proyek.

 

Berisiknya masyarakat Kampung Maya lantaran kompensasi belum diterima warga yang terdampak atau kompensasi yang diberikan perusahaan tidak tepat sasaran, syah saja warga datang berduyun-duyun ke perusahaan tersebut menuntut haknya dengan melakukan aksinya.

 

Manfaat adanya pembangunan bisa meningkatkan perekonomian warga baik secara Individu atau berkelompok bisa juga ikut terlibat langsung menjadi pekerja proyek, menjadi buruh, mediator, centeng, sub-kontraktor (bagi yang punya modal) dan lain sebagainya. Perihal berisik, becek, kotor banyak debu. Iya pasti, akan menjadi pandangan sehari-hari. Lancarnya proyek gedung yang berorentasi bisnis kesehatan, perlu dibangun pula komunikasi yang harmonis antara warga dan pengembang, agar kedua belah pihak mendapat keuntungan bersama.

 

Apabila proyek selesai dan gedung kesehatan berdiri megah dan rumah sakit mulai beroperasi, tentu  tidak ditemui lagi kata berisik, kotor, becek dan sebagainya. Ingin sekedar rehat atau sekedar mengetahui tekanan darah. Kandungan gula dalam tubuh sampai dengan urusan panu dilengan kita, tentu dilayani dengan ramah, dimanja dengan fasilitas yang tersedia. Namun itu semua tidak gratis dan cuma-cuma kita-pun diminta untuk membayar bisa menggunakan asuransi atau uang tunai.

 

“Bila dicermati lebih seksama, eh.. siapa tau, dokter atau perawat yang melayani atau petugas lainnya, ternyata sangat kita kenal. Bisa itu keponakan, anak atau cucu mungkin tetangga kita sendiri. Penampilan mereka pasti terlihat elegan dan profesional berbalut seragam dinasnya dengan upah yang layak tentunya.”

 

Rugi Berlipat-Lipat Bila Proyek Dibatalkan

 

Bicara teritorial, ekosistem dan kultur masyarakat Kampung Maya memang tidak seluas dan sepadat kampung sebelah. Sejak dahulu ketika masih banyak ditumbuhi semak belukar, Kampung Maya memang dikenal dengan warga yang suka bersahabat dan cinta damai.

 

Karena warganya terlalu damai dan suka mengalah maka perpolitikan di Kampung Maya mengalami impotensi, tidak seperti politik di kampung sebelah. Untuk urusan menentukan kepala suku Kampung Maya masyarakatnya saling tunjuk satu sama lain, sangking demokrasinya merasa lebih bangga menjadi warga daripada menjadi kepala suku Maya.

 

Begitulah sekelumit ilustrasi demokrasi di kampung tersebut dengan segala dinamikanya. Saat ini mengalami gangguan pendengaran hingga ada yang menderita sakit telinga. Komunikasipun jadi tidak lancar saat ini belum ada titik tenang dalam masalah kompensasi tuntutan warga yang terdampak masih dijanjikan pengembang proyek.

 






Seandainya komunikasi masih terhambat ditambah lagi, tensi egoisentris yang tinggi menyelimuti kedua belah pihak, tentu akan terjadi aksi dari warga yang berduyun-duyun meminta haknya. Bila tidak segera disikapi akan mengundang perhatian awak media, dan tentunya menambah berisik ke tingkat Jakarta bahkan Nasional.

 

“Ah, jangan sampai suara bising di kampungku terdengar jauh hingga mengusik telinga Bapak Jokowi yang tengah mempersiapkan masa pensiun. Kemungkinan bila hal itu tidak ada titik tenang akan ada dua pilihan buruk. Proyek ditangguhkan. Atau, pemukiman warga diambil alih negara dan dibeli paksa lahan pemukiman Kampung Maya dengan harga yang sudah ditentukan negara melalui keputusan presiden yang terpilih nanti..” gerutu Cak Getuk menutup sebuah cerita.

Jumat, 18 November 2022

Selama Nafas Berhembus. Ribuan Kali Nyungsep, Kami Bangun Dan Berlari

Melaku-melaku ke Pulau Bali usai perhelatan event Internasional di Nusadua - Bali beberapa waktu lalu, membawa perubahan yang menggembirakan di dunia pariwisata. Saat pandemi covid-19 silam. Bali begitu memprihatinkan semua pelaku usaha dan jasa pariwisata nyungsep tak berdaya.

Pagelaran Budaya. sumber. Kantor Berita Antara

 

Alhamdulillah di penghujung tahun 2021 Indonesia ditunjuk menjadi presidensil Group of twenty (G-20), Presiden Joko Widodo yang hadir di Roma – Italia saat itu, bisa saja menolak karena belum siap lantaran politik dalam negeri serta perekonomian yang morat-marit, bahkan sampai saat inipun masih morat-marit.

 

Wis ta terimo ae, cukup waktu kanggo prepare. Urusan keri, pokoke siap maju..! Demi harga diri Bangsaku”  (kami bersedia menerima, cukup waktu untuk mempersiapkan. Masalah urusan belakangan yang penting siap maju, demi harga diri Bangsa Indonesia) begitulah yang terlintas dibenak Jokowi, saat itu.

 

Saat perjalanan pulang ke Tanah Air beserta rombangan terjadilah kasak-kusuk diskusi sederhana di dalam pesawat kepresidenan RI. “Ini momennya untuk membangun pariwisata exclusif menciptakan Bali kedua, Lombok. Labuan Bajo. Raja Ampat. Tetapi kita harus pulihkan Bali-nya dahulu, jadikan lokasi pertemuannya nanti di Bali. Acara tidak akan sukses, tanpa partisipasi Masyarakat Indonesia. Laksanakan..!” Titah Presiden Joko Widodo saat itu, kepada tim dan rombongan.

 

Singkat cerita data statistik covid-19 melandai. Aktifitas sosial ekonomi masyarakat mulai bergerak, ibarat seorang bayi yang baru belajar merangkak. Sangat lambat dan terkadang tersungkur bahkan banyak yang nyungsep tak bergerak, karena kehabisan modal. Begitulah realita yang terjadi ditengah masyarakat belum lagi cobaan musibah bencana alam.

 

Secara pribadi Cak Getuk miris mendengar cobaan yang terjadi di Bumi Pertiwi. Terlebih sebagian daerah di pulau Bali yang menjadi tuan rumah KTT G20 mengalami longsor, rob, serta sebagian jalan protokol di kota Denpasar seperti Jl. Gatot Subroto Barat mengalami kerusakan parah, akibat erosi. Alhamdulillah KTT G20 telah berlangsung sesuai keinginan, semua cepat dibenahi dan diatasi melalui komando Gubernur Bali. I Wayan Koster beserta tim kerja dan masyarakat yang turut berpartisipasi.

 

Dikutip dari berbagai sumber. Acara KTT G20 di Bali menghabiskan dana sekitar Rp.800 Milar mulai dari persiapan sampai acara puncak. Dari pertemuan di Bali menghasilkan kesepakatan kerja sama dengan beberapa negara maju seperti Negara Amerika Serikat menginvestasikan dananya sebesar Rp.38,82 Triliyun di bidang chemical dan Lingkungan hidup menurunkan emisi karbon.

 

Negara Jepang, Turki dan Ingeris menanam modal di Indonesia untuk Infrastrukstur dan transportasi. Negara China Rp. 5 Miliar untuk teknologi kendaraan listrik dan Rp. 75 Triliyun di sektor EBT (Energi Baru Terbarukan).

 

Sebagai rakyat jelata Cak Getuk berharap, dari hasil pertemuan Internasional tersebut, semua bisa dimanfaatkan untuk membangun kepentingan ekonomi Masyarakat Indonesia khususnya UMKM, akses jalan dan infrastruktur jaringan internet dari Sabang sampai Merauke dari pulau Rote ke pulau Mianggas. Tidak ada lagi anggaran yang di korupsi dan pungli tender proyek, maupun nepotisme makelar proyek. Semua bergerak atas nama Bangsa Indonesia menuju mercusuar dunia.

 

Dibentuk Group Twenty Untuk Kepentingan Siapa Sebenarnya ?

 

Kilas balik ke waktu lampau. Satu hari di Eropa suhu udara terasa dingin membeku, tepatnya awal tahun 1970 Presiden Amerika serikat saat itu di jabat Ricardh Nixon curhat kepada 3 rekannya yang juga pejabat tinggi negara Inggris, Perancis dan Jerman.

 

G8.2012. Tanpa Kehadiran Rusia doc. Routers


“Bro, gue stress nich..  sekarang harga minyak semakin mahal banget,  gue jadi susah untung tipis banget dan negara gue lagi mengalami surplus ekonomi enggak punya stok Emas batangan, kalau begini terus bisa bangkrut ” kata Nixon dengan nada galau.

 


“Ente bener brother. Inggris juga mengalami hal yang sama. Bagaimana kalau kita rekrut anggota baru di Wilayah Timur yang jumlah penduduknya banyak dan konsumtif, jadikan sebagai pasarnya. Lalu kita kasih modal pemerintahnya dan kita ambil keuntungan pertahunnya, bagaimana pendapat kalian?” kata Perdana Menteri Harold Wilson. Sembari menuang wisky kedalam slokinya sebagai tanda kesepakatan misi Group Four.

 

Ternyata apa yang dialami Ricardh Nixon sama dengan ketiga sahabatnya itu, lalu pada tanggal 25 Maret 1973. saat itu Amerika Serikat dan Inggris sudah mengembangkan teknologi internet sebagai propaganda media komunikasi. Pada tahun yang sama, Jepang ikut hadir dan bergabung membentuk G5 yang saat itu mereka negara kuat perekonomiannya dan teknologinya.

 

Sang waktu terus bergulir tahun-pun berganti tahun. Kelima Negara Adikuasa dan adidaya selalu melakukan pertemuan berpindah-pindah, ketawa-ketiwi, sembari bergoyang salsa membahas mengenai Geopolitik dinegara mereka. Tahun 1975 bergabunglah Italia, lalu pada tahun 1976 kanada bergabung menjadi Goup sevent (G7). Melihat mereka asyik terus dan mencari keuntungan untuk grup tersebut, pada 1997 bergabunglah Rusia, menjadi G8.

 

Rusia menganggap Grup yang diikutinya bukan sebuah institusi resmi dan tidak memiliki struktur organisasi maupun kantor serikat bersama, semua kegiatannya tidak resmi. Mengetahui kondisi grup adikuasa dan adidaya tersebut tidaklah penting bagi Rusia, Vladimir Putin berulah dengan mengganyang wilayah Krimea yang menjadi bagian Ukraina, akibat ulah tersebut dikeluarkan Rusia dari group pada tahun 2014.

Seiring berjalannya sang waktu, Group Sevent pun berbenah dan menjadi sebuah organisasi resmi dan penting membahas tentang krisis global yang terjadi pada dunia dan pada tahun 1999 menjadi G20 mengganti G7 yang dianggap mengecewakan dan gagal oleh beberapa negara.

Anggota dari G20 terdiri dari : Afrika Selatan. Amerika Serikat. Arab Saudi. Argentina. Australia. Brasil. India. Indonesia. Inggris. Italia. Jepang. Jerman. Kanada. Meksiko. Republik Korea. Rusia. Perancis. Tiongkok. Turki. Uni Eropa.

Kalau ditinjau penghasilan sebuah negara melalui sumber wikipedia bukan dari badan statistik.  Di tahun 2021 – 2022. Brunai Darusalam adalah negara kaya di Asia Tenggara, karena Brunai Darusalam jumlah penduduknya hanya 441.532 Jiwa dengan pendapatan negara $35,555 Miliar. Singapura memiliki jumlah penduduk  5.630.000 Jiwa dengan pendapatan negara $424,431 Miliar.  Negara Malaysia $364,68 miliar, dengan jumlah penduduk 32.780.000 Juta Jiwa. Ketiganya belum menjadi anggota tetap dalam G20.

 Indonesia dengan pendapatan negara sebesar $1,29 Triliun dengan jumlah penduduk 275.773.800 Jiwa. Negara India memiliki jumlah penduduk mencapai 1.375.586.000 Jiwa. Dengan penghasilan negara sebesar $3.469 Trilliun. Selain china, penduduk Indonesia dan India merupakan pasar yang menguntungkan, Bagi Negara Wilayah Barat. *Get 

Bali Melawan Lupa

Indonesia baik