Walaupun sekedar mimpi
yang tergores atau sekedar renungan yang diharap, mampu menyadarkan kita untuk
terbangun kesadaran setiap insan. Bangkit mewujudkan mimpi serta merealisasikan
kemaslahatan secara harmonis antar sesama, Tuhan Semesta Alam sudah menciptakan
Bangsa – bangsa dengan beragam ras untuk saling mengenal satu sama lain, serta seiring
sejalan menggapai kesejahteraan antar umat.
Entah, sadar atau tidak. Selalu ada konfrontasi diantara kita dan sepertinya, memang diharapkan supaya kita terpecah belah melalui berbagai cara yang dilakukan oleh kelompok yang tidak menginginkan persatuan, persaudaraan dan kedamaian. Berbicara mengenai persaudaraan, ternyata Gusti Allah SWT telah menciptakan Negara kembar yang lengkap dengan keindahannya seperti Indonesia dengan Malaysia. Kedua negara tersebut banyak persamaan dalam masalah kultur budaya.
![]() |
Jalur di Selat malaka membuat iri negara lain |
Lalu kitapun dihasut
dengan berbagai cara, dengan tujuan tercipta konflik antara Indonesia -
Malaysia sampai lupa untuk mensejahterakan warganya. Ingat kita sudah diberi
Tuhan sebuah selat yang memisahkan kita, tetapi kita berdua tidak berupaya
untuk mendekat dengan bekerja sama (Indonesia
dan Malaysia) Kita masih sibuk dengan nafsu, mencari celah untuk saling menguasai.
Hingga pamer alat militer yang kita beli
dari negara produsen senjata perang. Bukannya
dapat untung, malah banyak mudharatnya..!
Kita semua tahu bahwa Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang super sibuk sejak lampau sebelum Malaysia dan Indonesia terlahir. Sejak dahulu para saudagar selalu melintasi jalur tersebut. Selat Malaka bila dikelola secara bijak akan menguntungkan keduanya. Selat Malaka merupakan jalur strategis untuk mengikat persaudaraan Indonesia - Malaysia bila kedua Pemerintahannya, sepakat bekerjasama mencipatakan kemaslahatan, contoh gampangnya membangun rest area di pesisir pantai Selat Malaka misalnya, atau jasa cuci kapal dan lain sebagainya. Namun sayang, kedua pemerintahan kita tidak merajut kerjasama tersebut.
![]() |
dok: Ist |
Contoh lainnya ada Terusan Suez di daratan Mesir dan Terusan Panama, keduanya dibuat dengan tenaga Manusia dengan banyak yang dikorbankan saat pembangunannya. Kita memiliki Selat Malaka tanpa repot menggali, selat yang memiliki panjang 800 Km dengan lebar 65 Km, semakin ke utara memiliki lebar 250 Km tersebut sudah tersedia (Subahanallah. Keren khan, brow...!!) Yang harus dilakukan cukup merawat, menjaga lalu memanfaatkan bersama untuk keperluan antar umat Manusia. Tetapi Indonesia dan Malaysia malah sibuk untuk menguasai selat tersebut.
![]() |
foto dok, istimewa |
Penulis sebagai warga Indonesia yakin kalau saudaraku satu rumpun di Malaysia sama-sama menyadari bahwa Kita sudah terlena dan sudah dimanfaatkan oleh pihak lain. Ayo saudaraku, sahabatku dan pemerintahanku bersama kita bersatu, membangun kemaslahatan bersama, dipesisir selat Malaka.
Melalui unek-unek (keluh-kesah) yang tertulis ini, bahwa kita atas nama warga +60 dan +62 sepakat menjalin persatuan menciptakan kedamaian bersama, mewujudkan kemaslahatan untuk semua umat dipenjuru dunia, wabilkhusus Asia Pasific. Semoga harapan bisa terbangun kesadaran untuk memanusiakan manusia. Bahwa kita sebagai Warga Negara Indonesia dan Malaysia sedang silaf (hilaf) karena asyik berTik-Tokan, larut dalam hasutan melalui gawai, sibuk cari uang untuk beli vaksin, hingga Pemerintahan kita sibuk meredakan bom yang meneror. (****)
Yang ga' suka baca silahkan KLIK INI
TENTUKAN SELERA DENGAN JARIMU DISINI