Minggu, 12 Juni 2022

PENJOR ESTETIKA SENI BERNILAI TINGGI


Beberapa tahun silam Janur Penjor marak ditemui di bumi Nusantara wabilkhusus pulau Jawa hingga di kawasan candi Borobudur dan pulau Bali. Saat ini Janur Penjor masih kental dan menjadi agenda tahunan bagi masyarakat Hindu di Bali.  

 

Dalam berkomunikasi umat manusia sudah tidak asing lagi dengan simbol – simbol dalam menyampaikan pesan yang mengandung makna kebajikan, melalui gambar atau simbol. Namun seiring berjalannya waktu gambar atau simbol kini mulai ditinggalkan. Kini masyarakat pada umumnya lebih suka, mendengar daripada membaca sebuah simbol. Salah satu contoh simbol adalah, janur penjor yang semakin sedikit ditemui di Indonesia.


Penjor yang berbahan bambu yang melengkung dengan panjang 10 Meter berhiaskan anyaman janur. Penjor bagi masyarakat Hindu Bali merupakan simbol dari Naga Basuki yang artinya kesejahteraan dan kemakmuran. Bagi umat Hindu di Bali penjor merupakan simbol gunung yang dianggap suci.

 

Penjor seyogya dipasang tepat pada hari penampahan galungan, setelah jam 12 siang. Hal ini bermakna ketika hari raya penampahan galungan kita sebagai manusia berperang melawan pikiran yang kotor, berperang melawan sifat negatif, dan sifat ego. Setelah berhasil memenangkan perperangan melawan pikiran serta sifat-sifat tersebut maka sebagai pertanda kemenangan dipasanglah penjor sebagai simbol "kemenangan".



 

Didalam lontar Tutur Dewi Tapini juga telah disebutkan bahwa setiap unsur dalam penjor melambangkan simbol-simbol suci yaitu sebagai berikut.

 

1. Bambu sebagai vibrasi kekuatan Dewa Brahma

2. Kelapa sebagai simbol vibrasi Dewa Rudra

3. Kain Kuning dan Janur sebagai simbol vibrasi Dewa Sangkara

4. Pala Bungkah dan Pala Gantung sebagai simbol vibrasi Dewa Wisnu

5. Tebu sebagai simbol vibrasi Dewa Sambu

6. Padi sebagai simbol vibrasi Dewi Sri

7. Kain Putih sebagai simbol vibrasi Dewa Iswara

8. Sanggah sebagai simbol vibrasi Dewa Siwa

9. Upakara sebagai simbol vibrasi Dewa Sradha Siwa dan Parama Siwa

 

Masyarakat Hindu di Bali mengenal 2 tipe penjor, yaitu : 

 

1. Penjor Sakral merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan, contohnya upacara Galungan dan piodalan di pura-pura.

 

2. Penjor Dekoratif / Hiasan merupakan bagian dari suatu acara yang tidak ada hubungannya dengan upacara keagamaan, contohnya sebagai hiasan lomba desa dan pesta kesenian.

 

Dahulu di pulau Jawa masih ada pagelaran lomba kreatifitas pembuatan Janur Penjor, tapi saat ini sudah ditinggalkan bahkan warisan seni budaya ini sudah dilupakan. Masyarakat lebih memilih yang mudah dan instan.   



Kalau vidionya macet / bermasalah silahkan klik disini atau https://cutt.ly/CJ1M8Xh




Tidak ada komentar:

Posting Komentar